Nasi Ulam Budi Pancoran: Warisan Rasa Betawi yang Tetap Membumi
Di tengah hiruk pikuk ibukota, Nasi Ulam Budi Pancoran hadir sebagai pengingat bahwa kekayaan kuliner Betawi tak pernah kehilangan pesonanya. Dengan bumbu rempah yang meresap, taburan serundeng melimpah, dan aroma daun kemangi yang khas, nasi ulam ini menyajikan rasa tradisional yang membumi dan menghangatkan hati, menjadi cita rasa Nusantara yang menghangatkan hati.
Nasi ulam adalah salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka ditemukan, namun Budi Pancoran berhasil mempertahankan resep turun-temurun ini dengan penuh dedikasi. Sajian ini terdiri dari nasi putih yang diberi siraman kuah bumbu rempah, dilengkapi dengan semur tahu, telur, dendeng sapi, tempe orek, sambal, dan kerupuk. Tak lupa taburan daun kemangi dan serundeng yang menjadi ciri khasnya.
Nasi ulam, makanan khas Betawi yang kini semakin jarang ditemui, disulap menjadi sajian yang terus dirindukan berkat tangan terampil milik Pak Budi. Berdagang sejak puluhan tahun silam di kawasan Pancoran Glodok, kuliner tradisional Nasi Ulam Budi menjadi simbol kegigihan sekaligus pengingat akan betapa berharganya resep warisan. Di atas piringnya, taburan serundeng, dendeng, semur telur, hingga daun kemangi berpadu harmonis dengan nasi berbumbu yang gurih dan wangi.
Lebih dari sekadar hidangan, Nasi Ulam Budi Pancoran adalah potret kecil dari tradisi kuliner Betawi yang legendaris dan penuh cerita. Tak heran jika sajian ini terus bertahan, dirawat dengan cinta dan konsistensi oleh generasi penerusnya.
Dan bagi para pecinta kuliner, kabar baiknya, Nasi Ulam Budi Pancoran akan hadir di Kampoeng Tempo Doeloe 2025! Festival kuliner tahunan ini jadi panggung sempurna untuk menikmati kembali cita rasa klasik yang otentik.