Manisnya Legenda Yogyakarta: Es Puter Conglik KH. Ahmad Dahlan, Representasi Kesegaran Asli


Nama es “Conglik” diambil dari istilah Jawa yang berarti singkatan dari “anak kecil laki-laki,” menggambarkan semangat sederhana dan merakyat dari sang penjual. Salah satu cabang terkenalnya kini hadir dari Jalan Ahmad Dahlan, membawa versi terbaik dari es legendaris ini ke tengah-tengah kuliner Yogyakarta yang banyak kesan dan rasa.

Begitu melewati tenda Es Conglik, aroma gurih dari santan dan manis dari es puter langsung menyapa indera. Disajikan dengan topping klasik seperti ketan hitam, kacang hijau, potongan roti tawar, dan sirup merah khas tempo dulu, semangkuk Es Conglik ini bukan cuma menyegarkan tapi juga menghidupkan kembali kenangan masa kecil. Teksturnya lembut, dinginnya pas, dan rasanya benar-benar membelai lidah dengan manis alami yang tidak berlebihan.

Di tengah padatnya pengunjung dan panasnya suasana Kampoeng Tempo Doeloe, Es Conglik menjadi es manis yang menyegarkan. Tidak sedikit pengunjung yang datang lebih dari sekali hanya untuk menikmati lagi semangkuk nostalgia ini. Rasa tradisionalnya tak tergantikan, dan penyajiannya yang sederhana justru jadi kekuatan utamanya.

Kalau kamu sedang jalan-jalan di Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025 dan ingin rehat sejenak sambil menikmati cita rasa otentik khas Yogyakarta, jangan lewatkan Es Puter Conglik KH. Ahmad Dahlan. Sebagai salah satu kuliner legendaris yang sudah mewarnai perjalanan rasa di Yogyakarta, sajian segar ini siap menghadirkan momen manis yang tak terlupakan. Inilah kesempatan terbaik untuk merayakan kekayaan cita rasa Nusantara dalam setiap suapan penuh nostalgia.