Bunyi Uap, Wangi Pandan, dan Manisnya Nostalgia di Putu Bambu Bang Trisno
Putu Bambu Medan selalu menjadi incaran pecinta jajanan tradisional. Terbuat dari tepung beras yang lembut, gula merah asli, dan parutan kelapa segar, camilan ini disajikan hangat langsung dari cetakan bambu yang mengepul. Rasanya manis, gurih, dan langsung meleleh di mulut sederhana tapi selalu bikin nagih.
Proses membuatnya cukup unik dan menarik. Adonan tepung beras dimasukkan ke dalam bambu, lalu ditambahkan potongan gula merah di tengahnya. Setelah itu, cetakan diletakkan di atas kukusan hingga matang. Kue yang sudah jadi kemudian dikeluarkan dengan cara diketuk, menghasilkan suara khas yang menjadi ciri penjual putu bambu.
Melalui kehadiran Kampoeng Tempo Doeloe 2025, kita diajak kembali merayakan kekayaan cita rasa Nusantara yang tak lekang oleh waktu. Setiap sajian bukan hanya menghadirkan kenikmatan rasa, tetapi juga menyimpan cerita dan warisan budaya bangsa. Inilah momen untuk menikmati kuliner dengan penuh nostalgia, sekaligus menjaga agar tradisi kuliner Indonesia terus hidup di tengah generasi masa kini. Yuk, mampir dan rasakan sendiri kehangatannya!